Jumat, 25 November 2011

Pemrosesan data

=> jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.
a. Pemrosesan data batch adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contoh dari penggunaan pemrosesan data bach adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.
b. Pemrosesan data online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan pemrosesan data online adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
c. Real time system disebut juga dengan Sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time.


Database

kumpulan informasi  yang disimpan di dalam komputer  secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer  untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. perangkat lunak  yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueru  (query) basis data disebut sistem manajemen basis data  (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi .
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema . Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data  atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model reasional , yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarki  dan model jaringan  menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Rabu, 16 November 2011

e-Comerce

e-comerce = proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer.
E-Commerce dapat di definisikan dari beberapa perspektif, yaitu :
1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

Jumat, 21 Oktober 2011

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).manajemen

DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
E-life merupakan Perkembangan Teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi faktor penting sekaligus penghematan bagi Pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah Pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan dan Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.
Perkembangan Pendidikan di Indonesia yang maju sekarang ini, baik dari aspek administratif atau teknologi, maka proses pelayanan Pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu Pendidikan dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen Pendidikan.

B. Tujuan Umum
  • menyediakan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
C. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas berikut :
  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karena nya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan indentifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
  • Pengambilan keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.

Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan


pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan disebabkan karena:
1.pengaruh ekonomi internasional.
2.persaingan dunia.
3.batas waktu yang singkat.
4.kendala-kendala sosial
-meningkatnya kekompleksan  tugas manajemen bisa di bilang akibat tuntan pekerjaan yang
Terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik.keberhasilan suatu organisasi da-
Lam mencapai tujuannya sngat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi
Tersebut .manajemen sebagai suatu metode yang mengatur,mengelola organisasi dpapt di arti-
Kan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang,jika manajemen suatu organisasibaik
Maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
-keberadaan alat untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk
Memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat
Seperti komputer gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi
Merupakan suatu terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan
Informasi untuk pemecahan masalah ..

KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI


Unit yang paling penting adalah CPU (Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain, dan mengubah input menjadi output.
CPU mencakup satu unit penyimpanan yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Istilah Software digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk membentuk suatu sistem.
Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika.
Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”.
Karena Penyimpanan Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak diperlukan.
Program yang disimpan Software Library.
Data yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh Unit Output.

BENTUK PENYIMPANAN PRIMER :
1. R.A.M (Random Access Memory), untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis, tetapi juga disebut VOLATILE, isinya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M (Read-Only Memory) , jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE, isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi. Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache Memory.

ALAT - ALAT INPUT
1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat Penunjuk (Pointing Device) :
>> Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel.
>> Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
>> Touch Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
>> Light Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
>> Remote Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV dengan menggunakan remote control.
3. Alat Pembaca Optis
Alat input yang membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.

ALAT – ALAT OUTPUT
Hasil akhir dari pemrosesan komputer berupa Output.
1. Alat Output Tampilan ;
Yang paling popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat Ouput Cetakan ;
Printer menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat Output Suara ;
Speech Output Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter ;
Alat output khusus ini dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik : Printer, Plotter, Monitor.

Alat input dan output menyediakan hubungan komunikasi anatara manajer dan komputer untuk memecahkan masalah guna pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

SOFTWARE
1. System Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user.
a. Sistem Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara user, software dan hardware.
b. Program Utility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file, menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan komputer.
c. Language Translator,
 Bahasa generasi pertama (Bahasa Mesin) ;v
Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum dijalankan.
Program yang ditulis (Source Program).
Program yang dijalankan (Object Program).
Software yang menterjemahkan Source menjadi Object disebut Translator.
 Bahasa generasi kedua (Assembler) ;v
Kelemahannya : berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
 Bahasa generasi ketiga (Compiler dan Interpreter) ;v
Yang populer : COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu dijalankan. Contohnya bahasa pemrograman COBOL. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic yang sering diterjemahkan Interpreter.
 Bahasa generasi keempat (4th GL) ;v
Bersifat user friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual. Hal ini ditempuh dalam 2 cara, yaitu :
a. Membuat program sendiri (custom programming), Sebagisn besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini merancang system berbais computer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
b. Membeli paket jadi (prewritten package).Contoh : Groupware, sistem surat elektronik, sistem manajemen proyek, paket analisis statistic & perkiraan (forecasting), word processor, spread sheet elektronik, paket2 grafik dan sistem desktop publishing.

Walaupun sistem berbasis komputer tidak kebal terhadap kesalahan, akurasi tingkat tinggi dapat dicapai dengan memasukkan pencegahan, pendeteksian, perbaikan kesalahan.

Software aplikasi merupakan program yang digunakan untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Beberapa aplikasi disebut general purpose programs. Secara umum, general purpose programs antara lain :
1. Pengolah kata, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa teks. Misalnya Wordstar, Word Prefect, MS-Word, AMI PRO dan Chi Writer.
2. Pengolah angka, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa table dan grafik yang merupakan implementasi dari data yang ada. Misalnya Lotus, MS-Excel, Quattro Pro dsb.
3. Pengolah data, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa informasi hasil pengolahan data. Misalnya Dbase, FoxBase dan FoxPro.
4. Desktop Publishing, program yang menjadikan komputer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik dsb.
5. Software telekomunikasi, adalah program yang membantu membangun hubungan dalam system jaringan komputer. Dalam suatu jaringan komunikasi data antara dua jenis atau lebih prosesor diperlukan suatu jenis perangkat lunak yang disebut protokol. Contoh perangkat lunak protokol adalah TCP/IP, Ethernet, PCNet, PC BBS dll.
6. Software grafis, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa presentasi dsbnya. Misalnya Power Point, Corel Draw dan Photoshop.
7. Software multimedia, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa gabungan dari data, suara, gambar, video dan animasi.

sumber : http://febbyanto.blogspot.com/2009/12/komputer-sebagai-elemen-dalam-sistem.html

Kamis, 02 Juni 2011

MERAIH CITA-CITA

Pepatah bijak mengatakan “meraih itu lebih mudah daripada menjaganya“. Kiranya, pepatah itu memang tepat diterapkan dalam kehidupan. Kita sering terobsesi sebuah angan. Kita menamakan angan itu sebagai cita-cita. Ya, cita-cita!
Setiap orang pasti mempunyai cita-cita. Bahkan, saya dapat mengatakan bahwa setiap orang wajib mempunyai cita-cita. Jika dianalogikan, cita-cita itu dapat diibaratkan sebagai kompas. Tanpa kompas, kita akan bingung dan dibingungkan. Kompas adalah pengarah menuju tujuan. Jadi, cita-cita merupakan tujuan akhir kehidupan kita.
Lalu, kita pun membedakan cita-cita berdasarkan waktu ketercapaian. Ada target jangka pendek, menengah, dan panjang. Pembedaan itu semata bertujuan agar kita mudah mengelola waktu, pikiran, dan dana. Dengan manajemen yang baik, akhirnya semua cita-cita itu tercapai.
Begitu cita-cita itu tercapai, muncullan rasa puas. Kita begitu bangga dan berbangga hati dan diri. Kita begitu bangga untuk bercerita tentang kesuksesan meraih cita-cita.
Cita-cita "menurutku" merupakan sebuah harapan dan tujuan yang wajar karena tanpa cita-cita, bisa jadi hari-hari yang kita lalui akan berlalu dengan biasa-biasa saja. Bercita-cita untuk bahagia dalam hidup didunia dan akhirat memang harus selalu ada dalam diri, sehingga secara tidak langsung akan ada control diri yang membuat perjalanan hidup yang ada tidak salah arah. Apapun "lika-likunya" dalam meraih cita-cita tentu akan terasa indah bila disertai dan dilalui dengan rasa "selalu" bersyukur atas apa yang telah dikarunia oleh-Nya.

Menjadi Pengusaha atau Karyawan Elit

Menjadi pegawai kantoran di sebuah perusahaan elit tentu sangat  membanggakan . Namun bagi sebagian orang yang lain , mereka lebih memilih mendirikan usaha atau bisnis sendiri dan bercita-cita jadi pengusaha sukses. Mimpi jadi pengusaha sukses memang indah, tapi kadang jalan yang harus dilalui tidak akan semudah yang dibayangkan.


Berikut ini adalah beberapa kiat jadi pengusaha sukses :
BERANI . Kita harus memiliki keberanian , tak hanya dalam bertindak kita bahkan harus berani bermimpi . Mimpi yang tinggi tentu akan membuat kita berusaha lebih keras untuk mendapatkannya .
ILMU . Ciptakan Bisnis sesuai dengan keahlian dan minat kita, akan mempermudah kita untuk menjalankan bisnis tertentu, kita jangan malas-malas untuk mencari ilmu .
RENCANA . Bila kita sudah memiliki ilmu yang cukup untuk memulai suatu usaha , kita harus memulai menyusun rencana . ( Dana/modal , Produk , Pembelian peralatan , Tempat, Promosi)
KERJA KERAS . Satu hal yang pasti dalam mendirikan usaha adalah kerja keras . Kita tidak bisa selalu santai , berdiam diri , dan malas-malasan dalam menjalankan bisnis. Kita tidak akan pernah menjadi pengusaha sukses bila hanya diam berpangku tangan .

MENJADI WIRAUSAHA

Menjadi wirausaha sukses adalah salah satu alternatif dalam menjemput rezeki. Sayangnya masih sedikit sekali yang berminat menekuninya. Dibanding Singapura atau negara tetangga Asean lainnya, persentase pebisnis di Indonesia masih sedikit. Bekerja atau menjadi karyawan masih menjadi pilihan nomor satu.
Kenapa? Salah satu penyebabnya ialah banyak yang mengatakan bahwa berwirausaha itu tidak mudah dan resiko yang tinggi. “Saya tidak bisa bisnis.” Ini adalah kalimat yang begitu akrab terdengar saat kita sedang berbicara bisnis. Tentu saja selain: “Saya tidak punya modal.”
Jika kita bekerja, pekerjaan kita sehari-hari akan fokus sesuai dengan jabatan kita. Sebagai contoh: jika Anda berada di departemen pemasaran, maka pekerjaan Anda fokus pada pekerjaan yang berkaitan dengan pemasaran. Berbeda dengan bisnis, semua pekerjaan harus kita tangani mulai dari pengadaan produk, pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Sehingga bisnis terlihat begitu sulit. Ini adalah anggapan keliru.
Anggapan ini disebabkan oleh pemikiran: semuanya harus dilakukan sendiri. Mari kita belajar kepada Henry Ford. Dia bukan ahli dalam pembuatan mobil. Tetapi dia mampu memproduksi mobil yang berkualitas dan dalam jumlah banyak. Kunci menjadi wirausaha sukses ialah: tidak mengerjakan semuanya sendiri.
OK, langkah-langkah menjadi wirausaha sukses adalah seperti ini:
  1. Miliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis Anda. Meski Anda harus mengerjakan sendiri, tetapi Anda perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis Anda. Pertama pengetahuan tentang bagaimana menjalankan bisnis dan yang kedua pengetahuan tentang produk atau jasa yang akan Anda sediakan.
  2. Siapkan atau rancang sebuah sistem untuk menjalankan bisnis ini. Untuk hal ini, masih banyak yang asing. Padahal menurut Robert T. Kiyosaki, yang membedakan pebisnis (Kuadran B) dengan pedagang (kuadran S) adalah sistem. Jadi rancanglah sistem bagaimana menjalankan bisnis dengan benar dan bisnis bisa berjalan meski tanpa kehadiran Anda.
  3. Temukan orang untuk menjalankan sistem ini. Jika sistem sudah Anda desain dengan baik, Anda akan tahu orang seperti apa, memiliki keterampilan apa, dan seberapa banyak agar sistem berjalan dengan baik.
  4. Pastikan agar sistem berjalan dengan baik. Karena Anda adalah pemilik bisnis, maka Andalah yang bertanggung jawab jalan atau tidaknya sebuah sistem. Kemampuan Anda dalam memimpin orang-orang dalam bisnis Anda akan berperan besar disini.
Jadi Anda tidak perlu bisa segalanya. Tidak perlu melakukan segalanya. Yang penting adalah memiliki ide, merancang sistem, merekrut orang, dan kepemimpimpinan.Tidak bisa merancang sistem? Jangan khawatir, Anda pun bisa membayar orang (salah satunya saya) untuk merancang sistem Anda. Anda pun bisa membayar orang untuk masalah perekrutan dan pengelolaan SDM (yang ini bukan bidang saya).
Pada ujungnya, dua kemampuan yang perlu Anda miliki: menghasilkan ide dan kepemimpinan. Kabar baik lagi: keduanya bisa dipelajari dan dilatih. Artinya: menjadi wirausaha sukses adalah bisa dilakukan oleh semua orang.
Jangan lupa, pelajari juga bagaimana membangun dan menjalankan bisnis dengan resiko sekecil mungkin. Klik: Bisnis Anti Gagal. Sekarang, saatnya Anda menjadi menjadi wirausaha sukses.

Selasa, 10 Mei 2011

Ringakasan MOTIVASI UNTUK BEKERJA

Motivasi Untuk Bekerja


Perilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.



PENGERTIAN MOTIVASI


Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Motivasi adalahh keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motivasi.


Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda. Manajer organisasi perusahaan penting untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya, sebab faktor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam pencapaian tujuan.


Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal atau eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Motivasi internal berasal dari diri pribadi seseorang dan akan dijelaskan oleh hirarki kebutuhan Maslow dan motif berprestasi McCelland. Sedangkan motivasi eksternal sebenarnya dibangun di atas motivasi internal dan adanya dalam organisasi sangat tergantung pada anggapan-anggapan dan teknik-teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi atau para manajer dalam memotivasi bawahannya. 


Motivasi Internal 


Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan memperngaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut.


Penggolongan motivasi internal yang diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli. Namun demikian, psikolog-psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu : 

  • Motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah (biologis) seperti lapar dan haus. 
  • Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori dasar, yaitu :

§  Motivasi kasih sayang (affectional motivation); motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
§  Motivasi mempertahnakan diri (ego-defensive motivation); motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mandapatkan kebanggaan diri.
§  Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation); motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadapa orang lain.

Motivasi Eksternal 

Teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.Teori motivasi menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan dan hubungan kerja, seperti penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab.

Manajer perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan positif dari karyawannya. Seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negatif. Motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik. Motivasi negatif memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.

Teori X dan Teori Y Mc Gregor 

Teori motivasi yang menggabungkan motivasi internal dan eksternal dikembangkan oleh douglas McGregor. Ia merumuskan perbedaan 2 teori dasar mengenai perilaku manusia yang disebut dengan teori X dan teori Y.

Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Anggapan-anggapan yang mendasari teori X adalah :
  1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
  2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
  3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggungjawab. memnpunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Teori X ini masih banyak digunakan dalam organisasi-organisasi karena para manajer percaya bahwa anggapan-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang dapat diamati dari perilaku manusia sesuai dengan anggapan-anggapan tersebut. Karena teori X tidak dapat menjawab semua fakta yang ada dalam organisasi, McGregor menjawabnya dengan teori Y yang lebih realistik. Anggapan-anggapan teori Y adalah :
  1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
  2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggungjawab.
  3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
  4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
  5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi peghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
  6. Organisasi seharusnya memberikan orang kemungkinan untuk mewujudakn potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
 Dasar utama teori Y adalah integrasi dan kerja sama. Dengan integrasi, para karyawan dapat mencapai tujuan mereka sendiri melalui sumbangannya dalam pencapaian tujuan organisasi dimana dia mengikatkan diri.


PENDEKATAN-PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI 


Pendekatan Hubungan Manusiawi Tradisional

Motivasi dapat dipandang sebagai proses psikologis dasar yang terdiri atas berbagai kebutuhan, dorongan dan tujuan. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis ini. pandangan tersebut terutama didasarkan atas 3 asumsi berikut ini : 
  1. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
  2. Pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka.
  3. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dalam kenyataanya, pendekatan hubungan manusiawi tradisional tidak sepenuhnya berjalan dalam praktek. Telah terbukti bahwa pendekatan ini terlalu sederhana untuk dapat memecahkan masalah-masalah motivasional kompleks yang dihadapi manajemen. Ketiga asumsi menjadi tidak valid atas dasar pembuktian melalui pengalaman dan penelitian.Pendekatan tradisional hanya mengungkap permukaan masalah motivasi yang sangat kompleks.

Pendekatan Modern

Sejalan dengan perkembangan masalah-masalah manusiawi yang mulai meningkat, keterbatasan-keterbatasan hubungan manusiawi tradisional mulai tampak. Pertama kali disadari bahwa ada korelasi antara kepuasan dan prestasi kerja, kemudian muncul teori Y McGregor yang disebut sebagai transisi ke pendekatan modern, dan selanjutnya dikemukakan konsep-konsep motivasi lainnya.


TEORI-TEORI ISI MOTIVASI KERJA 


Teori-teori isi motivasi bermaksud untuk menetukan apa yang memotivasi orang-orang dalam pekerjaan mereka. Pada permulannya banyak ahli berpendapat hanya uang yang memotivasi mereka (manajemen ilmiah), dan kemudian dirasa juga kondisi kerja, keamanan dan barangkali gaya supervisi demokratis (hubungan manusiawi).

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow 

Konsep teorinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) yang menunjukkan adanya 5 tingkatan keinginan dan kebutuhan manusiawi. Secara lebih terinci kelima kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan adalah :
  1. Kebutuhan fisiologis
  2. Kebutuhan keamanan
  3. Kebutuhan sosial
  4. Kebutuhan penghargaan
  5. Kebutuhan aktualisasi diri
Teori Maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menetukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan itu berkaitan dengan perilaku seseorang.Tetapi, teori ini hanya dapat diterapkan secara umum, secara khusus, mungkin teori ini tidak berlaku. Walaupun demikian, teori Maslow ini banyak berguna bagi manajer suatu organisasi perusahaan untuk dapat memotivasi para karyawannya atas dasar tingkat kenbutuhan yang menjadi motivasi utama mereka.

Teori Motivasi Berprestasi McClelland

Konsep penting teori motivasi lainnya yang didasarkan pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia adalah motivasi prestasi. Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi. McClelland memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia, yaitu :
  1. Kebutuhan prestasi
  2. Kebutuhan afiliasi
  3. Kebutuhan kekuasaan
Teori McClelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.

Teori Motivasi Dua-Faktor Herzberg 

Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow. Faktor-faktor higienis, seperti istilah medis, adalah bersifat preventif dan merupakan faktor lingkungan, dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow. 

Kelompok faktor lainnya, motivators, dibuktikan sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja yang dapat memotivasi pekerjaan mereka. Faktor-faktor ini secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat Maslow. Menurut teori Herzberg, seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan kesempatan untuk menjadi ahli dan mengembangkan kemampuan agar dia dapat termotivasi. Sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja, motivators dapat berbentuk prestasi, promosi atau kenaikan pangkat, penghargaan, pekerjaan itu sendiri dan tanggungjawab.

Jadi secara ringkas, penemuan paling penting penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah faktor higienis (atau sering juga disebut faktor ekstrinsik) mempengaruhi kedakpuasan kerja. Faktor higienis membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan motivasi membuat individu senang dengan pekerjaanya.

Hubungan Antara Teori-teori Maslow, Herzberg dan McGregor


Teori-teori Maslow, McGregor dan Herzberg tampaknya memang mempergunakan pendekatan dengan pandangan yang berbeda dalam meneliti motivasi. Maslow menyebut tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sebagai kekuatan yang memotivasi pekerja. Herzberg melihat "pemuas" atau motivator sebagai faktor yang memotivasi pekerja setelah faktor higienis menghilangkan ketidakpuasan kerja. McGregor memandang motivasi melalui teori Y-nya yang didasarkan atas anggapan-anggapan yang ada sebagai motif-motif pekerja. Bagaimanapun juga, ketiga teori ini adalah relevan untuk mempelajari motivasi.
 


TEORI-TEORI PROSES MOTIVASI KERJA



Model-model isi bermaksud untuk mengidentifikasikan apa yang memotivasi orang-orang pada pekerjaan. Model-model tersebut mencoba untuk menjelaskan hubungan-hubungan perilaku yang termotivasi. teori-terori proses di lain pihak, lebih bersangkut paut dengan pengidentifikasian variabel-variabel yang menjadi motivasi dan bagaimana mereka berhubungan satu dengan yang lain.


Teori Pengharapan Vroom


Teori pengharapan berakar pada konsep-konsep kognitif yang dikemukakan oleh para psikolog, terutama Kurt Lewin dan Edward Tolmani. Vroom mengemukakan teori pengharapannya sebagai suatu alternatif terhadap model-model isi, yang dia rasa tidak memberikan penjelasan yang memadai tentang kekompleksan proses motivasi kerja. Konsep dorongan Vroom secara mendasar adalah ekuivalen dengan motivasi dan ditunjukkan dalam bentuk penjumlahan aljabar hasil perkalian nilai-nilai dan pengharapan-pengharapan.


Vroom mengartikan "nilai' sebagai kekuatan preferensi individual untuk suatu hasil tertentu. Istilah-istilah lain yang dapat menggantikan adalah insentif, sikap dan kegunaan yang diharapkan. Variabel pokok lain di samping nilai dalam model proses motivasional vroom adalah pengharapan. Pengharapan merupakan probabilitas (dari 0 sampai 1) bahwa suatu kegiatan atau usaha tertentu akan mengarahkan ke hasil tingkatan pertama tertentu. Jadi, secara ringkas, kekuatan (dorongan) motivasi untuk melaksanakan kegiatan tertentu akan tergantung pada penjumlahan aljabar hasil kali antara nilai-nilai untuk berbagai hasil dengan pengharapan-pengharapan.


Teori Vroom hanya menunjukkan penentu-penentu (determinants) konsepsual motivasi dan bagaimana hal-hal tersebut berhubungan satu dengan yang lain; tetapi seperti model-model Maslow dan Herzberg, tidak memberikan saran-saran khusus tentang apa yang memotivasi manusia dalam organisasi.


Model Porter dan Lawler


Model Porter dan Lawler merupakan model pengharapan yang mulai dengan perngertian bahwa motivasi (usaha atau dorongan) tidak sama dnengan kepuasan dan/atau prestasi kerja. Motivasi kepuasan dan prestasi kerja adalah variabel-variabel terpisah dan berhubungan dengan cara yang lain, bukan secara apa yang tradisional diasumsikan. Satu hal penting dalam model Porter dan Lawler adalah apa yang terjadi setelah prestasi kerja. Penghargaan-penghargaan yang mengikuti dan bagaiman hal ini diterima akan menentukan kepuasan. Jadi, model Poter dan Lawler menunjukkan bahwa - berlawanan dengan pemikiran tradisional - prestasi kerja menyebabkan kepuasan.


Secara teoritik, model pengharapan Porter Lawler berjalan sebagai berikut :

  1. Nilai penghargaan yang diharapkan orang dikombinasikan dengan
  2. persepsi orang tersebut tentang usaha yang mencakup - dan probabilitas - pencapaian penghargaan untuk menimbulkan
  3. suatu tingkat usaha tertentu yang dikombinasikan dengan 
  4. kemampuan dan sifat-sifat dan
  5. persepsinya mengenai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
  6. tingkat prestasi yang disyaratkan untuk memperoleh penghargaan-penghargaan intrinsik yang melekat pada penyelesaian tugas
  7. dan penghargaan-penghargaan ekstrinsik-ekstrinsik dari manajemen bagi pencapaian prestasi yang diinginkan
  8. persepsi individu mengenai 'keadilan" atas penghargaan-penghargaan ekstrinsik yang diterima, ditambah perasaan yang dihasilkan dari prestasinya, menghasilkan
  9. tingkat kepuasan yang dialami orang tersebut.
Teori Keadilan Motivasi Kerja 

Teori keadilan merupakan suatu konsep tentang motivasi yang dihasilkan dari berbagai penelitian. Teori ini menyatakan bahwa masukkan utama ke dalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan (atau ketidakadilan) yang diterima orang (karyawan) dalam situasi kerjanya. Dengan menggunakan terminologi "orang" (setiap individu untuk siapa keadilan dan ketidakadilan ada) dan "orang lain' (setiap individu dengan siapa orang berad dalam suatu hubungan pertukaran yang relevan atau dengan siapa orang membandingkan dirinya), Adam mengatakan bahwa, "ketidakadilan menimpa seseorang kapan saja dia menerima rasio hasilnya terhadap masukan dan rasio hasil orang lain dengan masukan orang lain adalah tidak sama.





Kepemimpinan Dalam Organisasi
 


Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat dan sebagainya. Bagaimana seorang manajer mengendalikan faktor-faktor tersebut dan memotivasi pekerja-pekerjanya menentukan seberapa jauh efektif tidaknya dia sebagai seorang pemimpin.



PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujan pribadinya, sementaa itu keselruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian sasaran-sasarannya. 


Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukakan bila suat organisasi ingin sukses. Jadi, organisasi perusahaan yang berhasil memiliki satu sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang tidak berhasil. Sifat dan ciri umum tersebut adalah kepemimpinan yang efektif.



TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN


Latar Belakang dan Studi-Studi Klasik Kepemimpinan


Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan, namun sebenarnya kepemimpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan atau sebuah "kotak hitam" yang sangat indah. Banyak penelitian dan studi yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, 3 terpenting diantaranya adalah :

  1.  Studi Lippit dan White
  2. Studi Ohio State
  3. Studi Early Michigan
Ketiga studi tersebut merupakan studi terpenting tentang kepemimpinan dalam mempelajari perilaku organisasi. 

Teori Sifat Kepemimpinan 


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan mulai dengan memusatkan perhatian para pemimpin itu sendiri. Teori-teori sifat (trait theories) mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Teori ini sering disebut juga "great-man", lebuh lanjut dinyatakan bahwa seseorang itu dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, atau dengan kata lain, individu yang telah lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia dapat menjadi seorang pemimpin.


Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertiaan dasar bahwa peneltitian-penelitian dasar kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.


Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :

  1. Kecerdasan (intellegence) 
  2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturitu and breadth) 
  3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
  4. Sikap-sikap hubungan manusiawi 
Teori Kelompok 

Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.


Teori Situsional (Contingency)


Pendekatan sifat dan maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kemungkinan. Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektifitas kepemimpinan, yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness. Model ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menyenangkan dan menguntungkan. Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fiedler dalam 3 dimensi empirik, yaitu :

  1. Hubungan pimpinan anggota
  2. tingkat dalam struktur tugas
  3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal
Penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya moderat (terletak pada range tengah), tipe pemimpin hubungan manusiawi atau yang toleran dan lunak akan sangat efektif.
 Teori Path-Goal

Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengan mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan (terutama perilaku pemimpin) terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :

  1. Kepemimpinan direktif. Di sini tidak ada partisipasi oleh bawahan (pemimpin yang otokratis).
  2. Kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai orang sejati bagi bawahan. 
  3. Kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan.
  4. Kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik. 
Jadi, gaya-gaya kepemimpian ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model Fiedler maupun teori Path-Goal memasukkan 3 variabel penting dalam kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.

Kepemimpinan sebagai Sistem Pengaruh


Model sistem pengaruh ini dapat memperjelas betapa kompleksnya teori kepemimpinan modern. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi, tiap-tiap subsistem mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.



GAYA-GAYA  KEPEMIMPINAN


Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laissez-faire, yang semuanya pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dan keuntungan. 


Perbedaan gaya kepemimpina dalam organisasi akan mempunyai pemgaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat. Dalam kepemimpinan laissez-faire, pemimpin memberikan kepemimpinannya jika diminta.


Implikasi-implikasi Gaya dari Berbagai Studi Klasik dan Teori-teori Modern 


Studi Hawthorne diinteprestasikan dalam istilah-istilah gaya pengawasan, dan Teori X dari Douglas McGregor mencerminkan gaya otokratis dan Teori Y nya menunjukkan gaya kepemimpinan humanistik. Studi Ohio State mengidentifikasikan perhatian (tipe gaya suportif) dan struktur pengambilan inisiatif (tipe gaya direktif) yang menjadi fungsi-fungsi kepemimpinan utama.


Gaya-gaya Managerial Grid


Salah satu pendekatan yang sangat populer untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para manajer praktisi adalah penggunaan "managerial grid" yang dikemukakan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton.  


Model Tiga Dimensional Reddin 


Jaringan Blake dam Mouton mengidentifikasikan gaya seorang manajer, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan efektifitas. William J. Reddin, telah menambahkan dimensi ketiga atau efektifitas pada modelnya. Di samping memasukkan dimensi efektifitasnya, dia juga mempertimbangkan damapak situasional pada gaya yangs sesuai. Hal penting yang dikemukakan Reddin adalah bahwa setiap gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi. 


Gaya-gaya Efektif 

  1. Eksekutif (execuitive). Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan.
  2. Pembangun (developer). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan minimum terhadap tugas.
  3. Otokrat penuh kebajikan (benevolent autokrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tugas dan minimum pada karyawan.
  4. Birokrat (bureaucrat). Gaya ini memberikan perhatian minimun baik pada tugas maupun karyawan.

Gaya-gaya Tidak Efektif 
  1. Kompromis (compromiser). Gaya ini memberikan prhatian besar baik tehadap tugas maupun karyawan dalam suatu situasi yang hanya memerlukan penekanan pada salah satunya.
  2. Misionaris (missionary). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian minimum terhadap tugas dimana perilaku tersebut tidak cocok.
  3. Otokrat (autocrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap tugas dan perhatian minimum terhadap karyawan dimana perilaku seperti itu tidak tepat.
  4. Pelarian (deserter). Gaya ini memberikan perhatian minimum terhadap tugas dan karyawan dalam suatu situasi dimana perilaku seperti itu tidak sesuai.

Empat Sistem Manajemen Likert 
  1. Sistem 1 : Otokratik Eksploatif. Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memrintahkan dan biasanya mengeksploitasi bawahan untuk melaksanakannya.
  2. Sistem 2 : Otokratik penuh kebajikan. Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan (fleksibiltas dalam pelaksanaannya dengan suatu cara paternalistik.
  3. Sistem 3 : Partisipatif. Manajer menggunakan gaya konsultatif. Manajer ini meminta dan menerima partisipatif dari bawahan tetapi menahan hak untuk membuat keputusan final.
  4. Sistem 4 : Demokratik. Manajer memberikan berbagai pengarahan kepada bawahan tetapi memberikan kesempatan partisipasi total dan keputusan dibuat atas dasar konsesus dan prinsip mayoritas.

Kebutuhan Fleksibilitas Gaya Kepemimpinan 

Manajer dapat mulai dengan memperkirakan sistem nilai dirinya dan menentukan gaya kepemimpinan umum yang dirasa cocok. Kemudian, dia menentukan dimana gaya kepemimpinan yang paling sesuai dan dimana hal ini akan membutuhakn perubahan agar lebih efektif. Setelah dia mencapai hal ini, dia membutuhkan praktek untuk melengkapi proses pendekatam fleksibel ini.A