Rabu, 13 April 2011

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL

Organisasi formal merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun . Meskipun pembahasan mengenai organisasi formal tidak mencakup seluruh hal tentang organisasi yang ada , tetapi hal ini mencakup bagian utama uraian tentang organisasi .dengan Struktur merupakan subsistem penting dalm sistem organisasi formal , analisis struktur dan desain organisasi dalam bab ini akan dimulai bahasan proses desain s truktural organisasi dan model-model struktur.

DESAIN STRUKTURAL ORGANISASI FORMAL

Struktur organisasi formal disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasi , yaitu dengan menentukan seluruh tugas pekerjaan ,hubungan antar tugas ,batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut .
Struktur organisasi formal mempunyai dua muka :
Pertama, model struktur , kita dapat mempergunakn prinsp-prinsip teori organisasi .
Kedua, dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan.
Hubungan antara strategi , struktur dan lingkungan dapat dipandang dari dua perspekif utama . Pandangan pertama organisasi adalah reaktif terhadap lingkungannya . Pandangan kedua organisasi adalah proaktif karena proses perumusan strategi mencakup pemilihan lingkungan dimana organisaasi akan beroperasi dalam jangka waktu yang lebih panjang. Strategi ini pada gilirannya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasan sebagai berikut :
  1. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional ,
  2. Strategi menetukan pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut ,
  3. Strategi menentukan lingkungan spesifik .
    Lingkungan Eksternal dan Struktur
    Tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
    Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau tiba-tiba.
    Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dala setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk, pasar, hukum, atau teknologi.
    Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran, hukum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secar desain produk dan metode-metode produksi, organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
    Burn dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organik paling sesuia untuk lingkungan bergejolak. Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Dalam sistem organik, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok dari pada bekerja sendiri. Organisasi-organisasi berprestasi tinggi dalam kedua tipe lingkungan mempunyai derajat integrasi lebi tinggi dari pada organisasi-organisasi berprestasi rendah.
    Teknologi dan Struktur
    Menurut Woodward, ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
    Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
    Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
    Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrasi dan klerikal.
    Arti penemuan ini adalah bahwa untuk setiap tipe teknologi ada aspek-aspek struktur organisasional spesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
    Orang dan Struktur
    Manajer dan Struktur. Manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategi organisasi. Struktur organisasi juga dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu, terhadap cara-cara berhubungan dengan para bawahan.
    Karyawan dan Struktur. Individu-individu dengan tingkat pendidikan rendah yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan repetitif dan membosankan mungkin lebih baik dikelola dengan struktur yang lebih mekanistik.
    Proses Desain Organisasi
    Dalam teori, proses desain organisasi dapat dimulai dari bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur atas bawah. Tujuan-tujuan organisasional umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan secara terpisah, kedua prosedur tersebut dalam kenyataannya saling tergantung. Tujuan-tujuan umum harus ditetapkan bahkan sebelum proses dasar ditentukan dan teknologi inti dipilih.
    Pendekatan Kontigensi dan Desain Organisasi
    Menurut pendekatan kontigensi (contigency approach), tugas manajer dalam desain organisasi adalah menetapkan suatu “ kesesuaian “ efektif antara struktur organisasi dan variabel-variabel tersebut.
    Model-Model Struktur Organisasi
    Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara funsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Organisasi dalam kenyataannya tidak berjalan persis seperti yang dierancang sebelumnya yang tentu saja baik “diatas kertas”. Hal ini juga merupakan suatu pendahuluan dari suatu kenyataan yang lebih buruk. Struktur dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi teknologi dan lingkungan dapat berjalan baik di atas kertas, bila tidak dalam praktek, mungkin karena orang-orang menciptakan suatu pekerjaan-pekerjaan sendiri yang tidak sejalan dengan rancangan struktur dengan rancangan struktur yang ada. Jadi jelas, tujuan para manajer adalah menciptakan suatu struktur yang memenuhi baik “tuntutan” lingkungan maupun membuatnya sesuia dengan kemampuan.
    Model Hubungan Manusiawi
    Model hubungan manusiawi, secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.
    Pertama, yang paling penting model hubungan manusiawi “mempersilahkan” para manjer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya.
    Kedua, pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memafaatkan organisasi dalam departemennya yang menunjukkan bahwa ia memberikan tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
    Ketiga, pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau wewenang departemen personalia.
    Secara ringkas, inti konsep hubungan manusiawi tidak berubah langsung dengan struktur organisasi. Teori-teori hubungan manusiawi terutama lebih dimaksudkan sebagai usaha penyediaan sejumlah teknik dan kemanisme bagi para manajer, yang akan membantu mereka dan para bawahannya untuk menyesuaikan diri dengan batasan-batasan struktur yang ada dari pada hanya sekedar menyediakan prinsip-prinsip untuk mengarahkan perancangan struktur itu sendiri.
    Model Sumber Daya Manusia
    Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa apada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaan mereka sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat menigkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai (1) suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama, (2) jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horizontal yang relavan, dan (3) kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi denga keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien. Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya atau paling tidak bawahan dilibatkan.

    Dimensi-Dimensi Dasar Struktur Organisasi

    Pembagian Kerja
    Desain organisasi secara esensial menyangkut penyusunan suatu organisasi (perusahan) untuk mencapai efektivitas optimum. Oleh karena itu, para anggota organisasi dihadapkan pada dua perhatian pokok: (1) pembagian kerja yang dilaksanakan, dan (2) penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan.
    Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan apada individu-individu tertentu atau ketrampilan-ketrampilan khusus, dan gerakan-gerakan atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar.
    Berbagai Fungsi yang Melekat pada Struktur Organisasi
    Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:
    Wewenang, arti wewenang (authority) adalah hak melakukan suatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Wenang merupakan kunci jabatan manajerial.
    Kekuasaan, arti kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda.
    Tanggung jawab, arti tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi.
    Akuntabilitasi. tidakseperti tanggung jawab, akuntabilitasi (accountability) adalah faktor di luar individu dan perasaan pribadinya.
    Hubungan lini dan staf. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut hubungan lini dan staf. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
    Rentang kendali. Rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
    Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
    Sentaralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau di limpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi. Sebaliknya dalam organisasi di mana wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang, kondisi sentralisasi wewenang tampak.
    Rantau wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokkan atas dasar fungsi, produk,wilayah dan sebagainya, dan karena adanya saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
    Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainnya (implisit dalam rantai skalar) adalah “satu orang,satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal.
    Departementasi
    Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penetuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi. Departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
    Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
    Pelayanan (service) yang mungkin mencerminakan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
    Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
    Peralatan dapat diperinci, misal di dalam kelompok produksi, menjadi departemen pemotongan, perkaitan dan pembungkusan.
    Urutan angka (alpha numerical) dapat digunakan dalam pelayanan telephone dimana nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam departemen lain.

    Desain Struktural Modern

    Organisasi Proyek
    Oraganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi ynag memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, dan pengembangan serta koordinasi. Bnetuk organisasi proyek umum dipakai dalam industri ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis, pemerintahan.
    Berbagai Tipe Struktur Proyek
    Ada beberapa macam bnetuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi proyek individual. Tipe kedua adalah organisasi proyek staf. Variasi ketiga adalah organisasi proyek “Intermix”. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
    Organisasi Matriks
    Bila struktur proyek dilapiskan di atas struktur fungsional, hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matrix organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan.
    Organisasi matriks sangat terkenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerlukan kooedinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerlukan prestasi teknis tinggi. Bentu organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat bila:
    Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
    Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
    Banyak ketrampilan atau keahlian khusus ynag membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
    Organisasi Bentuk Bebas
    Tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern bentuk bebas (free-form organization). Kadang-kadang disebut naturalistik atau organik. Ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini: pertama, organisasi bentu bebas mengunakan secara ektensif sistem informasi yang dikomputerisasikan. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

Seandainya Saya Menjadi pemimpin Perusahaan / organisasi

seandainya menjadi pemimpin, adalah pemimpin yang memiliki visi yang jauh kedepan dan senantiasa komitmen dengan visi tersebut, memiliki kompetensi yang dibutuhkan di bidang yang saya pimpin,
memiliki kejujuran,bersedia mendengar dan menerima kritik, sederhana, kesediaan untuk terus belajar.
Komunikasi antara atasan dan bawahan, mengingat seringkali ketidakcocokkan terjadi karena kemacetan komunikasi yang menyebabkan timbulnya salah paham/fitnah.
Menjalankan kewajiban yang sudah ditentukan bersama, Mensejahterakan sekumpulan orang yang dipimpin ,Tegas dalam berlaku adil ,Mempunyai sifat yang baik sehingga bisa menjadi contoh pemimpin yang baik dipandang masyarakat.

Kuliah yang Efisien

Semua orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap harinya. . Setengah dari waktu yang kita gunakan habis karena empat hal, yaitu: tidur, makan, bergaul dan hubungan interpersonal.
Sering kali ditemui bahwa banyak mahasiswa yang masih belum dapat mengatur waktu dengan cara efisien sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal yang tentunya sangat penuh dengan aktivitas dan juga kegiatan belajar.
Masalah yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jikakita menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.
banyak waktu yang terbuang percuma hanya karena hal-hal yang kurang penting ,seharusnya kita bisa memanfaatkan waktu luang itu dengan cara kursus apa sajja , kalau mau kursus juga sesuai dengan jurusan yang kita ambil , biar kita bisa memperdalam ilmunya . kalau kita ingin selesai kuliah pada waktunya . kita bisa mengikuti prosedur kampus dengan baik , kuliah selalu tepat , tidak pernah menyianyiakan jam pelajarn tersebut , agar hasil kuliah kita menghasilakn sesuatu yang baik dan bisa mendapatkan IP yang memuaskan juga , karena kuliah itu biaya kuliah itu tidak murah , perlu budget banyak untuk bisa kuliah sampai kita selesai  .

Belajar membuka usaha sambil kuliah

ada beberapa alternatif pekerjaan dengan penghasilan yang dapat mahasiswa lakukan di sela-sela waktu kuliah antara lain berjualan pulsa,menjual aksesoris seperti pin pin jilbab menarik yang yang bisa kita buat sendiri terutama kaum hawa yang banyak menyukai aksesoris jenis ini, berjualan pakaian,distributor barang, jaga warnet,jualan pulsa ataupun bisnis online, dan masih banyak lagi jenis pekerjaan yang bisa dilakukan mahasiswa disela-sela waktu luangnya. Tapi perlu diingat, pekerjaan ini hanya sebagai sambilan saja karena tugas utama kita yaitu belajar sehingga kita bisa lulus dengan predikat yang memuaskan .

Memanfaatkan waktu luang disela-sela kuliah ,

dunia perkuliahan sangat berbeda dengan dunia sekolah semasa SMA maupun SMP. Waktu luang setelah kuliah lebih banyak dibandingkan pada saat SMA, terkecuali bagi mahasiswa yang belum mengikuti organisasi. Selang waktu setelah antara kuliah yang satu dengan yang lain terkadang sangat jauh. Daripada menhabiskan waktu dengan percuma, tidak ada salahnya sehabis kuliah pergi ke perpustakaan sekedar berdiskusi dengan teman teman tentang mata kuliah yang diajarkan. Pasti tidak akan ada ruginya jika kita melakukan hal itu. Selain mendapat banyak teman, kita juga bisa saling bertukar pikiran dan berbagi informasi.

Memanfaatkan waktu luang disela-sela kuliah ,